Dan Ku Harap Ini bukanlah Lalu yang Akan Pergi

                            Aku...
                                          Oleh Vegia Vanadya



Bisakah aku menulis syair romatis ini untuk seseorang ?
Akankan aku bisa menjadi tokoh utama dalam syairku sendiri ?
Benakku terlalu kaku untuk berbicara tentang itu..
Waktu yang bergulir merayuku untuk bercengkrama dengan heningnya malam ini..
Namun sepertinya aku kalah..
Susunan abjad di sela-sela hati mulai tak terarah hingga membuatku lara..
Iya, memang sepertinya waktu sedang mengujiku untuk bersabar..
Ntah akan bertahan seribu tahun atau bahkan lusa aku bukan siapa siapa..

Terkadang aku bernafas sambil mengingat pujangga datang dengan setangkai bunga..
Terkadang pula aku berjalan sambil merasa mengenggam cita bersama..
Sepasang bola mata ini sepertinya benar telah terpanah asmara..

Tak lekang oleh senja, aku merasa pandangku tetap sama..
Tak terhingga oleh jarak yang memisah ku harap semua bukah hal yang hampa..
Dan ku harap ini bukan hanya lalu yang akan pergi..
Meski benak manusia tak akan terbaca oleh dunia, namun ku yakin Tuhan mendengar kisahku..

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ketika Aku Mengira Kau adalah Jodohku

Sepenggal Diri

Karena Jodoh takkan Pernah Terduga