Sudah, Ku Coba tuk Cukupkan Saja

Sudah... Ku tuk Cukupkan Saja 



Hallo.. sudah lama tak bersua

Apa kabar rindu ?

Masihkah ada celah untuk sekedar menyapa ?

Ternyata masih..

Senang rasanya disapa kala aku tak berharap kau menyapa..

Terasa seperti angin yang lalu kemudian bersua kembali..

Paham tak paham, hanya aku yang paham..

Sedang dia mungkin tak tau menahu ..

Sudahlah..

Mungkin sudah saatnya menata ulang hati, agar ia tak bergebu gebu lagi..

Lalu...

Duduk manis di bawah atap kabut ?

Atau mengubur, bahkan melenyapkannya ?

Mungkin tidak dari keduanya..

Karena ku rasa aku tak perlu melakukan keduanya..

Semua cukup ku simpan pada barisan abjad catatan kecilku..

Dan aku hanya perlu beberapa waktu saja agar semua bisa tertata dan baik baik saja..

Iya, seperti inilah adanya..

Aku membuktikan bahwa aku masih tetap manis dengan senyumanku..

Meski kau tak melihatnya.. biarlah semut semut kecil yang berada disekelilingku saja yang paham

Dan kau bisa menanyakan itu ketikau kau bersua dengan pasukan mereka..

Ku lihat begitupun dengan kau yang tampak terlihat gagah dengan keistiqomaanmu..

Kau tau bagaimana aku mengetahuinya ?

Tentunya karena pasukan semut yang usil itu senantiasa menggodaku dengan menyebut namamu..

Dan kau tau kerap kali pula aku tersipu malu dengan godaan itu..



Oh ya, sekarang aku punya harapan baru yang mungkin jauh berbeda dari sebelumnya..

Yang dulu aku menyebut bahwa ku sertakan namamu dalam doa, ku coba revisi agar tak begitu memaksakan kehendakku..

Kau tau mengapa ? agar kau kelak tak terbebani dengan doaku yang seegois itu..

Karena hal yang bersifat paksaan takkan bagus hasilnya..

Jadi perlahan ku ubah itu semua..

Kau harus mendapatkan orang yang terbaik untukmu dan begitu juga dengan ku..

Jikapun namamu adalah yang terbaik, bearti harapan kita bernilai relevan..

Lucu sekali ya, jika itu terjadi..

Namun jikapun tidak, mungkin jalannya saja yang sedikit berbelok..

Harapanku segores tinta ini bisa membantu ku menyapamu meski tak secara langsung..

Baik baik disana dengan pendirian yang kau bangun..

Rumah dengan pondasi yang kokoh akan berbeda hasilnya..

Jikapun aku belum dizinkan untuk menyapamu waktu ini, semoga saja Tuhan mengizinkan ku untuk itu di hari yang akan datang meski dalam posisi siapapun itu..

Salam hangat dari tumpahan tinta malamku..  




Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ketika Aku Mengira Kau adalah Jodohku

Sepenggal Diri

Karena Jodoh takkan Pernah Terduga