Jenuh

JENUH
@sajakbermusim
@vegia vanadya

Pernahkah kau berada pada titik kau jenuh?
Iya, ku rasa setiap orang di antara seluruh manusia akan rasakan itu. Kemarin ia pun datang kepadaku.
Titik yang kadang benar benar membuat setiap orang yang rasakan telah hilang arah.
Karena hal itu, hari ini aku ingin sedikit berbagi agar kita saling mengingatkan dan belajar atas hidup yang sudah kita lalui.
Ku mulai dari kata, kepada waktu yang telah menjadi saksi, terimakasih telah membawa usiaku pada titik ini.
Dewasa? Tentu saja belum. Masih panjang perjalanan untuk sampai di tahap itu..
Teruntuk kau, seseorang sedang berada di titik ini. Mari kita berkaca, tentang apa yang sudah pernah kita capai.
Tersenyum untuk dunia? Iya, Itu adalah pencapaian sederhana yang ku rasa setiap hari bisa kau lalui, namun ia terasa sulit ketika dunia sedang tak bepihak kepadamu.
Menganggap dunia adalah tempat yang paling buruk, iya aku pernah rasakan itu. Ntah bagaimana denganmu, ku harap tak separah itu.
Memang dengan kondisi seperti ini, kadang kita telah kehilangan setengah tujuan hidup dan butuh lifelist baru untuk menjernihkan pikiran kembali sepertinya.
Namun sebenarnya, ini bukan hanya sekedar tentang harus punya lifelist atau sebuah angan tinggi yang melangit.
Ada yang lebih penting dari itu, yaitu "sudahkah kamu bersyukur?"
Dengan usia yang semakin menua, nikmat dan doa apa saja yang telah Tuhan jabah untukmu?
Mari mengenang..
Jika kau seorang anak, bukankah Tuhan telah mengirimkan malaikat tanpa sayap kepadamu, yaitu seorang Ibu.
Jika kau seorang pelajar, bukankan Tuhan telah mampukan kau dengan akal dan pikiran yang sehat untuk belajar dengan nyaman di sana?
Jika kau seorang pekerja, bukankah Tuhan telah memberi nikmat rizeki yang melimpah untuk kecukupanmu ? Jika kau merasa itu kurang, cobalah untuk  perbaiki hati, mungkin ia sedang sempit.
Jika kau seorang istri, bukankah Tuhan telah menghadirkan suami yang akan menjadi pelindungmu serta ladang pahala yang paling mudah untukmu?
Jika kau seorang ibu bukankah anak anakmu adalah anugerah terindah yg telah Tuhan titipkan kepadamu untuk menjadi bekal akhiratmu?
Dan masih banyak lagi yang tak bisa ku sebutkan di sini.
Poinnya,
Mari bersyukur atas apa yg sudah kita capai, pencapaian setiap orang itu berbeda. kau tak perlu bandingkan dirimu dengan orang lain, mereka bukan kau dan kau bukan mereka.
Mari perbaiki hati dan niat. Dalam hidup ini tentu tak ada gunanya menjadi lebih hebat dari orang lain. Kau hanya perlu hebat atas dirimu sendiri. Yang terpenting adalah hatimu harus tetap kokoh berdiri tegak apapun yang sedang kau rasa. Tentang persoalan yang silih berganti, itu adalah jalan yang sengaja Tuhan berikan untuk menjadikan mu peribadi yang kuat dan tangguh sesuai qodratmu seorang perempuan, maka berterimakasihlah.
Jika selama ini hati itu tertutup atas ego yang telah menjulang tinggi, tugas kita tentu bukan menyalahkan ego itu. Ia tak salah, kita memang butuh waktu apa apa yang kita lewati. Sekarang tugas kita adalah memaafkan ego kemudian membuka hati sebagai pribadi yang kembali jernih. Hati itu lembut, ku yakin hatimu pun begitu. Sehingga untuk apapun yang telah datang sangat mudah ia maafkan.
Jika kau seorang perempuan, maka ku sarankan kau membaca ini dengan hati.
Akupun belum baik, namun mari kita belajar menjadi baik, bukan kah seorang perempuan ketika menilai sesuatu tak terlepas dari hati.
Maka, marilah memberi kedamaian untuk hati sendiri dengan cara bersyukur atas apa yang telah kita capai.

salam hangat@sajak bermusim
IG: sajak bermusim

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ketika Aku Mengira Kau adalah Jodohku

Sepenggal Diri

Karena Jodoh takkan Pernah Terduga