Karena Cinta Tau Kemana ia Harus kembali

Karena Cinta Tau Kemana Ia Harus Kembali......



Perkara jodoh memang tak satupun yang tau akan menjadi seperti apa diri ini dimasa depan
Akan berdampingan dengan siapa raga ini ketika menapak pada bumi yang tak mengekal
Namun, apakah tak diperbolehkan jika aku memilih satu nama yang itu adalah makhluk Mu ?
Tak bolehkah jika hati ini terketuk oleh merdu suaranya  ketika menyebut nama Mu ?
Pertanyaan yang bersama hujan ku tanyakan di spertiga malam kepada pemilik Cinta Yang Hakiki kala itu..

Aku memang bukanlah seorang gadis yang tingkat ketakwaannya layaknya Khadijah, dan bukan pula gadis yang memiliki ilmu agama yang baik seperti Aisyah, iya, aku hanyalah seorang gadis  yang lahir  di tengah abad modern. Abad dimana a tanpa tersadari membawa ku tuk harus  memamami hakikat sebuah cinta yang tak hanya dalam persfektif dunia, namun juga setelah dunia ini berakhir..

Yang ku tau cinta adalah sebuah anugrah, mememilharanya adalah perintah, dan menjaganya adalah kewajiban..
Ku tau pula bahwa tak ada manusia yang tak memiliki cinta.. sekalipun iya mencoba tuk menolak cinta yang mulai mendatangi..

Tepat kala itu, aku mengenalnya.. Dia  yang mana adalah teman dari temanku itu  hanya ku kenal sekadarnya saja.. Iya, aku memang hanya mengenalnya lewat temanku.. bertnya tentangnya kepada temanku.. dan mungkin tak ada hal yang menjadikan kami layaknya sepasang kekasih yang orang meyebutnya “ seorang pacar”..

Namun, ntah mengapa dia membuat hatiku bergetar ketika ada orang menyebut namanya.. mungkin saja ini hanya sebuah keterkagumanku terhadapnya yang aku saja tak tau asalmula dari hal itu itu bisa terjadi. Terasa seperti lelucon ketika aku berpikir bahwa ” jika saja kelak……”

Tentu, mungkin aku  hanyalah satu dari begitu banyak gadis seperti aku yang mengaguminya…
Sejenak ku tersentak dan mengukir sajak yang baru saja ku rangkai..

“Memang hujan tidak disandingkan dengan matahari..

Namun, bukankan mereka bisa tuk saling berdamai ?

Bukankah tanpa mereka bumi takkan bisa berwarna ?

Bukan kah Tuhan bisa saja menyatukan mereka ?

Memang hujan tak mebutuhkan matahari tuk membasahi bumi..

Namun pelangi yang indah tak bisa tersenyum  jika hujan meninggalkan bumi tanpa rangkulan matahari..

Dan ku yakin Tuhan lebih tau tentang mereka”


Benar, seperti yang ku katakan bahwa aku hanya seorang gadis abad peterngahan yang memiliki hati yang lemah tuk hanya sekedar merasakan sebuah rasa..  

“Adakah ruang untuk ku di dalam hatinya ?” Pertanyaan yang sama sekali tak inginn ku tau jawabnnya ..

Ntahlah, mungkin karena untuk soal itu aku memang tak berhak tau dan hanya ku biarkan Tuhan ku saja yang menyimpan jawaban itu, karena aku memang tak membutuhkan jawaban, sekalipun benar, aku memang  selalu menyemogakan satu nama itu disudut-sudut lisan dalam penghujung sujudku..




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ketika Aku Mengira Kau adalah Jodohku

Sepenggal Diri

Karena Jodoh takkan Pernah Terduga