Surat yang Andai saja Kau Baca
Iya, ini hanya sekedar surat yang mungkin kau tak akan punya waktu
tuk membaca setiap sajak apalagi tuk memahaminya..
Sengaja kutuliskan ini sebagai penyejuk hati dikala angin mengajakku
tuk berbincang dengan rasa rinduku ..
Teruntuk yang Terindu..
Surat yang Andai saja bisa Kau Baca
Datang tanpa sapa dan
pergi dengan tanpa kata…
Itulah yang pernah
terjadi diantara kita..
Iya kan ?
Hal yang seiring waktu
mengajariku bagaimana cara mengikhlaskan..
Hal yang menjadikan
batinku sekuat karang yang tak pernah roboh meski diterpa oleh badai
sekalipun..
Hal yang menyisakan
harumnya semerbak meski rasa perih tetap saja mencoba tuk menghamipiri..
Apalah itu ntahlah..
Tak heran, jika rindu
pernah datang namun tetap saja ia harus
diam diam untuk pergi dan menghilang..
Tak heran pula , jika
syahdunya malam merinti lirih ketika fajar tak mampu berucap tentang terangnya
bintang bersama cahaya yang datang..
Ntahlah.. Apa yang telah terucap ini ..
Mungkin hanya sekedar
sajak yang kosong tanpa coklat manis di dalamnya..
Atau hanya secangkir teh
tawar yang tak begula seperti sebuah rindu yang tak akan pernah
sampai pada sang pemilik rindu itu..
Hemmm, tenang saja…..
Aku tak pernah menyalahkan rasa yang telah datang, bahkan
ketika dia pergi dan menghilang seketika..
Meski pernah ku pinta
kau untuk tetap beriringan di sampingku , namun tetap saja aku tak akan memaksamu
untuk melakukan itu.. dan aku yakin kau tau jawabannya..
Terkadang ingin sekali
ku sapa rasa itu..
Tapi, keberanianku
untuk melakukannya tak lebih dari hanya sekedar menyapa mu dari kejauhan..
Aku mencoba tuk
melindungi rasa yang pernah hadir ini agar ia tak membawaku pada jalan yang tak
kau dan aku ingiknan..
Jika kau ingin tau tentang
rasa itu..
Awan mungkin memilih
tuk bersembunyi saja ketika lisan tak henti menyertai namamu..
Atau badai lebih memilih
tuk tenggelam bersama airlaut ketika angan mengajaku menyapa mu di setiap
rerintikan hujan..
Benar, aku diam diam
selalu menyapamu..
Tapi, itu kulakukan tak
lebih dari kata semoga.. Terlepas dari bahwa Tuhanku lah yang pantas menentukan
semuanyanya..
Ku sertai kata semoga
untuk mu agar selalu berpijak pada satu titik yang itu menjadikanmu insan yang
pandai dalam memutuskan..
Ku semogakan pula agar
kau kelak didampingi oleh makmum layaknya Khadijah mendampingi Rosulullah..
Sekali lagi ini adalah
surat yang andai saja bisa kau baca..
Teruntuk engkau…
Komentar
Posting Komentar