Mundur

Mundur..





Beberapa kali terlintas dibenak untuk mundur..
Lalu apa yang akan dilakukan ?
Membungkus rasa pada tempat yang seharusnya..
Berdiam pada tangan kosong dan meminta  waktu  bersaksi untuk mengikis rasa yang tiba tiba hadir  ini..

Rasa yang begitu saja membuat lidah terkadang kaku untuk berlisan..
Bukan tak mengapa..
Hati yang begitu rapuh ini terkadang goyah tuk menyimpan sejuta rasa yang mulai terukir..
Namun, bagaiamanapun juga  ia harus kuat tuk sekedar berdiri dan membuang rintisan rintisan kecil yang mulai menuai..

Dan tentu saja semua takkan ada yang menajdi sia sia..
Tuhan mempertemukan kita karena takdir..
Dan raga kecilku menangkap apa yang menjadi tujuan Nya
Terimaksih telah memudahkan langkahku..
Rasa bimbang yang bergejolak ini memang sudah lama menggebu..
Namun, ku coba tuk menutupinya dengan sekat abu biar tak tampak..
Ku coba tuk menyimpan keraguan hanya pada hati kecil saja..
Namun hari ini semua terasa begitu menakjubkan..

Mungkin ini adalah salah satau jawaban dari sekian harapan yang pernah terpinta..
Mungkin juga Tuhanku  seakan cemburu jika rasa kagumku terlalu terlimpah kepada dia yang belum menjadi siapa siapa untukku..

Namun sungguh, kau adalah sosok yang lebih memilih tuk menerbangkan angin nan harum ke angkasa agar tak menyentuh sedkitpun kepingan dinding dinding kalbuku..
Terimakasih..
Terimakasih telah mengizinkan raga ini untuk tetap berda pada jalan yang telah terpilih..
Tentu, jika boleh ku tuk berkata.. Begitu takjub ketika melihat langkah kecil nan sederhanamu..
Semoga semua langkah mu juga takkan pernah tergoyahkan oleh apapun dengan kondisi seperti apapun..

Jikapun nanti aku adalah hawa untuk mu dank au adalah adam untukku..
Satu harapanku.. Bahwa kita akan berjumpa pada titik yang telah terbidik untuk bisa  merangkai kisah bersama tanpa kata tapi..


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ketika Aku Mengira Kau adalah Jodohku

Sepenggal Diri

Karena Jodoh takkan Pernah Terduga